SIAPA yang tidak kenal dengan es puter? Es krim "ndeso" tersebut merupakan jajanan favorit anak-anak. Rasanya khas dan nikmat karena tidak menggunakan bahan pengawet. Saat ini es puter masih banyak dijual dengan cara berkeliling.
Nah, selama ini pembuatan es puter masih dengan alat konvensional dengan sistem vertikal. Pembuatannya manual dengan cara alat semacam tabung diputar secara kontinyu. Di luar tabung itu diberi es batu sehingga bahan es di dalam tabung segera mengental. Melihat alat yang masih konvensional, salah satu guru SMKN 3 Sukoharjo memiliki ide membuat alat baru dengan sistem horizontal. Sistem tersebut diyakini lebih efisien dan hasilnya maksimal.
Guru tersebut adalah Dewi Ambarwati yang mengembangkan alat pembuat es puter horizontal. Dengan alat yang menyamping dan tidak lagi vertikal, hasil pembuatan es puter akan lebih maksimal dan efisien dari sisi waktu dan kualitas. Menurut Dewi, es puter adalah es krim dengan bahan dasar bukan susu. Alat produksi es puter yang dikenal selama ini adalah tabung vertikal yang terbuat dari pelat stainless steel.
"Untuk memperoleh hasil es puter, proses pemutaran tabung vertikal membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang besar dan putaran yang konstan. Selain itu, juga dibutuhkan orang yang berpengalaman," paparnya.
Dengan alat baru ini, membuat es puter cukup 30 menit. Dari sisi kualitas, produk memiliki tekstur lebih lembut dan halus. "Kapasitas produksi mampu menampung lima liter atau setara 100 cup, waktu produksi 30 menit hingga 45 menit dengan tenaga satu orang," ujarnya.
Alat hasil temuannya tersebut berhasil memenangi lomba Kreasi Inovasi (Krenova) 2012 tingkat Kabupaten Sukoharjo yang diselenggarakan Bappeda Sukoharjo. Untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah, alat ini berhasil masuk final. (Sumarno/koran si)
0 komentar:
Posting Komentar